Friday, 5 August 2011

AKHLAK TAHUN DUA - ADAB TIDUR


السلام عليكم ورح
مة الله وبركاته
Tidur ibarat pengganti pakaian kotor dengan pakaian bersih yang akan dipakai keesokan hari. Dengan tidur kita boleh bangun dengan lebih segar pada keesokan harinya dan bersedia untuk menjalankan aktiviti setiap hari. Namun ada juga ketika tidak berasa selesa dan nyaman. Gangguan demi gangguan boleh saja terjadi mulai dari gangguan yang bersifat fisik yang diperbuat manusia maupun batin yang diperbuat makhluk seperti jin dan lain-lain. Gangguan juga terjadi akibat serangan mimpi-mimpi buruk yang membuat kita merasa takut, was-was, dan gelisah.
Siapakah yang menjamin bahawa Syaitan melepaskan godaan mereka kepada manusia ketika dia tidur ?? Syaitan menggoda manusia ketika manusia terjaga dan tertidur. Syaitan menyuntikkan godaan kepada mimpi-mimpi manusia yang boleh membuat manusia tersesat dan jauh daripada jalan Allah. Tidak seperti  ketika kita bangun, ketika kita tidur maka segala kesadaran kita adalah mati untuk sementara sehingga syaitan lebih mudah menggoda kita melalui alam bawah sadar kita. Lalu bagaimana cara kita agar kita terhindar dari godaan syaitan di kala kita tertidur.
Banyak sekali referensi yang bersumber dari Rasulullah SAW yang mengajarkan kita bagaimana adab-adab seorang mulim ketika tidur. bersumber dari http://teduhnyailmu.wordpress.com/2008/01/23/adab-ketika-tidur/ Berikut ini adalah adab-adab yang diajarkan Rasulullah SAW ketika menjelang, sewaktu, dan setelah tidur :
  • Berintrospeksi diri sesaat sebelum tidur
Mengevaluasi segala perbuatan yang dilakukan di siang hari. Jika ia didapati perbuatannya baik maka hendaknya ia memuji Allah, adapun jika ia dapatkan perbuatannya buruk maka hendaknya ia memohon ampun dan bertaubat kepada Allah
  • Tidur Dini
Berdasarkan ĥadis dari Ummul mukminiin ‘Aa-isyah riwayat Imam Al-Bukhaari dan Imam Muslim bahwasanya Rasulullah tidur pada awal malam dan bangun pada akhir malam, lalu Beliau –‘alayhishshalaatu wassalaam- melakukan shalat
  • Berwudlu’ sebelum tidur dan tidur dengan berbaring mengiring ke sebelah kanan
Berdasarkan ĥadis dari Al-Baraa` ibnu ‘Aazib –radhiyallahu ‘anhu-.
  • Membersihkan tempat tidur 3 kali sebelum berbaring
Berdasarkan ĥadis dari Abuu Hurayrah riwayat Imam Al-Bukhaariy dam Imam Muslim.
  • Sebagian Ulama berpendapat makruh tidur meniarap
Berdasarkan ĥadis Abuu Dzarr –radhiyallahu ‘anhu-: “Nabi –‘alayhishshalaatu wassalaam- pernah lewat melintasi aku, di kala itu aku sedang berbaring meniarap, maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda: ‘Wahai Junaydab (panggilan Abuu Dzarr), sesungguhnya cara berbaring seperti ini adalah cara berbaringnya penghuni neraka.’” (Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Maajah dan dinilai shaĥiiĥ oleh Imam Al-Albaaniy). Namun sebagian ulama yang lain berpendapat tidak apa-apa tidur secara meniarap kerana mereka menilai ĥadiits di atas adalah ĥadiits yang lemah. Wallahu a’lam
  • Makruh tidur diatas dak terbuka
Berdasarkan ĥadis dari Rasuulullah: “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhaari di dalam Al-Adab Al-Mufrad, dan dinilai shaĥiiĥ oleh Imam Al-Albaani).
  • Menutup pintu, bejana-bejana, makanan dan minuman serat memadamkan api sebelum tidur
Berdasarkan ĥadis Jaabir –radhiyallahu ‘anhu- riwayat Imam Al-Bukhaari dan Imam Muslim.
  • Membaca ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqoroh serta membaca Al-Ikhlas, Al- Falah, serta An-Naas
  • Membaca Doa-doa dzikir yang shohih
Allahumma qiniy ‘adzaabaka yawma tab-‘atsu ‘ibaadaka
‘Ya Allah lindungilah kami dari ‘adzab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali hamba-hamba-Mu” .(Diriwayatkan oleh Imam Abuu Daawud dan diĥasankan oleh Imam Al-Albaaniy).


 {بِسْمِكَ اللّهُمَّ أَحْيَا وَاَمُوْتُ}

Bismika Allahumma amuutu wa aĥyaa wa amutu”
Dengan menyebut nama-Mu Ya Allah aku mati dan aku hidup. (ĤR. Al-Bukhaari)
  • Apabila di saat tidur merasa terkejut atau gelisah atau merasa ketakutan maka dapat berdoa dengan doa :
A‘uudzu bikalimaatillah attaammah, min ghadhabihi wa syarri ‘ibaadihi, wa min hamazaatisy-syayaathiin wa an yaĥdhuruuni
“Aku berlindung (kepada Allah) dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, dari murka-Nya dan (dari) keburukan hamba-hamba-Nya, dan dari gangguan-gangguan syaitan dan (dari) kehadiran mereka kepadaku”. (ĤR. Imam Abuu Daawud dan diĥasankan oleh Imam Al-Albaaniy).
  • Apabila bermimpi buruk hendaknya dia meludah ke sebe;ah kirinya 3 kali lalu merubah posisi tidurnya dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
Dan hendaknya ia tidak menceritakan mimpi buruknya tersebut kepada orang lain serta tidak memikirkannya namun hendaknya ia berdoa dan bertawakkal kepada Allah, sesungguhnya mimpi buruknya tersebut tidak akan membahayakannya. Adapun jika mimpinya baik maka boleh ia menceritakannya kepada orang lain.
  • Apabila bangun tidur membaca
{اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْر}
Alĥamdulillah alladzii aĥyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihinnusyuur
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami dan kepada-Nya-lah kami dikembalikan”. (ĤR. Al-Bukhaariy)
  • Ketika seorang menguap hendaknya dia menahannya sekuat tenaga kerana jika ia mengucapkan “Ha” maka syaitan akan mempertawainya
Berdasarkan ĥadis dari Abu Hurairah riwayat Imam Al-Bukhaari dan Imam Muslim. Atau hendaknya ia menutup mulutnya dengan tangannya kerana syaitan akan masuk, berdasarkan ĥadis dari Abu Sa‘id Al-Khudri riwayat Imam Muslim, Imam Abu Daawud dan Imam Aĥmad.
Demikian tadi Adab-adab seorang muslim ketika tidur seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Mudah-mudahan dapat dimanfaatkan. Taqobbalallahu minna wa minkum.

وعليكم  السلام  ورحمة  الله  وبركاته